"Selamat datang di Ruang Kematian," ucapku melalui microphone. Mereka semua terkejut dan tersadar jika akulah yang berbicara.
"NAZILLA!" teriak Raffasya memanggil namaku.
"Apa mantanku tersayang?" tanyaku basa-basi.
"LEPASIN KITA!" Raffasya berteriak dengan urat lehernya yang terlihat jelas. Kasian sekali.
"Gak semudah selingkuhin pacar, Sayang. Harus ada pengorbanan buat bebas dari hal ini," kataku membalas teriakannya.
Sebelum Raffasya kembali berteriak, aku pun menjelaskan kepada mereka cara agar mereka terbebas dari hal ini. Ku katakan bahwa Farra harus berusaha mengeluarkan diri dari dalam akuarium dalam waktu satu menit. Ada dua tombol kecil yang berada di dalam akuarium yang dapat Farra gunakan untuk keluar dari dalam sana. Namun hanya satu yang bisa membuka pintu akuarium. Sisanya jebakan mematikan yang telah ku buat. Tentu saja ucapanku ini membuat Farra sangat panik. Namun aku tak peduli. Aku segera menyalakan timer agar Farra dapat memulai permainan.