Lantai koridor yang cukup bersih hingga siapapun bisa bercermin disana, menjadikan pemandangan bagi pemuda tampan yang kini berjalan beriringan dengan pemuda berkulit gelap yang sepertinya dibuat jengkel dengannya.
" Hey ayolah, apakah kau mendengarkanku ? ." satu pertanyaan retoris yang diterima jihoon atau Park jihoon, pemuda tampan kelewat manis yang sudah dipusingkan dengan segala pernyataan-pernyataan hingga pertanyaan yang tak bermutu dari sahabatnya itu.
" setidaknya katakan perasaanmu, apa yang kau rasakan saat dia mengajakmu pergi ke kantin bersama, hey ku dengar dia itu gay kau tau ?."
" woojin hentikan pertanyaan-pertanyaan konyolmu, apa peduliku dia gay atau transgender sekalipun ? dia hanya mengajaku makan bukan menikah, kenapa kau yang berlebihan." jihoon akhirnya membuka suara saat dirasa kesabarannya benar2 habis menghadapi tingkah sahabatnya.
"Aku hanya penasaran saja dengan reaksimu, seluruh siswa disini juga tau kalau dia itu gay dan beberapa dari mereka merasa jijik adapula yang menyukainya, ya kau tau itu mereka pria kurang belaian hahaha" kekeh wojin, atau Park Woojin sahabat kepongpong jihoon,. "aku kira kau akan sama seperti mereka, merasa jijik mungkin." tambahnya.
"Aku lebih jijik denganmu, entah sadar atau tidak tingkahmulah yang seperti pria kurang belaian" sarkas jihoon berjalan lebih cepat mendahului langkah sahabatnya.
"HAH ? HEY DASAR JIHOON BRENGSEK, ASAL KAU TAU AKU PRIA PALING PERKASA DISINI !! " Teriak woojin kesal, sambil menghentakan kakinya kelantai, hey bukankah itu seperti yang dilakukan para gadis saat kesal, hm woojin benar2 pria perkasa:)
.
.
.
Dilain tempat jihoon mengedarkan pandangannya ke penjuru ruang kelas, "ada apa hoon ? kau sedang mencari siapa ?, " tanya salah satu siswa yang melihat jihoon
"apakah ada kak seungwo ? , aku mencarinya dari kemarin tapi sampai sekarang aku belum mehihatnya"
"oh seungwo tidak masuk 2 hari ini, didalam suratnya dia izin ada kepentingan keluarga, tapi aku tidak tau pasti." jawab siswa tersebut yang lebih tepatnya teman sekelas seungwo.
"ah baiklah terimakasih, apakah kau tau alamat rumahnya ? aku benar2 membutuhkannya, ini sangat penting." ya jihoon benar2 butuh alamat rumah suengwo, sejak 2 hari terakhir dia mempunyai masalah dengan anggaran pelatihan militer yang diserahkan padanya, karna pada saat pembagian tugas jihoon hanya bertugas menggantikan seungwo karna pada saat itu seongwo sedang sakit.
karna guru pembina sudah mendesaknya untuk membuat proposal anggaran untuk kegiatan latihan gabungan yang akan dilakukan 5 hari lagi, tidak ada cara lain jihoon harus datang kerumah seungwo untuk mengurus masalah ini.
" kalau itu aku juga tidak tau hoon, aku tidak terlalu dekat dengan seungwo, tapi kalau kau ingin alamat pastinya, kau bisa menanyakannya kepada guanlin." jihoon sedikit tersentak. ah, guanlin ? apakah temen sekelasnya itu yang dikabarkan mempunyai orientasi seksual yang menyimpang ?
" bukankah kalian satu kelas ? aku hanya dengar saja kalau seungwo dan guanlin tetangga dekat, mungkin dia tau_" ucapnya terpotong saat ia melihat guru yang akan mengajar sedang berjalan menuju kelasnya.
"ee..jihoon sepertinya aku harus kembali ke dalam kelas, guru matematika sialan itu menuju kemari"
"ah iya2, sekali lagi terimakasih" jihoon benar-benar dibuat pusing dengan masalah ini, ayolah pulang sekolah niatnya ingin bersantai dengan menonton beberapa drama dengan ramen hangat dimangkuk, tapi apa daya dia harus menemui seungwo untuk menyelesaikan proposal anggaran ini.
" apa yang harus aku lakukan dengan angka2 ini, saat aku tidak tau pengeluaran dan pemasukan apa yang akan dicantumkan," racaunya tak menyadari adanya langkah yang terburu-buru didepannya.
BRRUUK.....
"HEY SIALAN, KALAU JA-lan, aaaah jihoon apa yang kau lakukan disini, hey astaga maaf maafkan aku, aku tidak sengaja, sialan guanlin apa yang kau lakukan kenapa kau tidak memperhatikan jalanmu, aah maaf kan aku jihoon," Teriaknya marah sekaligus kesal dengan dirinya, mungkin dia tidak menyangka bahwa seseorang yang menabraknya adalah temen sekelas yang beberapa jam lalu menarik perhatiannya.
jihoon, apa yang dia lakukan ? , tentu saja mengumpat dalam hati, kau tau sekarang ? laporan yang disusunnya semalaman untuk diserahkan kepada seungwo jatuh berantakan, tolong katakan kepada jihoon untuk bersabar menghadapi hari2 sulitnya.
" t-tolong maafkan aku, ee.. biar kubantu" setelah mengatakan itu, gualin dengan terburu2 mengambil sekumpulan kertas yang sudah dipisah oleh jihoon dengan secara acak tanpa bertanya terlebih dahulu pada pemiliknya.
"YAAAKK.. apa yang kau lakukan bodoh ?! kenapa kau mengacaukan susunannya lagi !! " yap benar bukannya membatu guanlin malah menambah beban kesialan jihoon, jihoon benar2 ingin menyeret guanlin ke ring tinju sekarang juga.
guanlin benar2 linglung sekarang, apa yang iya perbuat ? niatnya ingin bertanggung jawab atas kesalahannya,
malah membuatnya terjerat dengan masalah baru yang iya lakulan.
" a-aku a-aku benar2 t-tidak sengaja, aku bersumpah tidak sengaja, kau tau aku hanya ingin membantu, a ah biar aku bantu lagi"
" Cukup diam disana ! tak perlu, aku bisa melakukannya sendiri." ayolah jihoon benar2 lelah dengan kesialan yang menimpanya, jangan lagi dengan tangan ajaib guanlin yang membuat emosinya melonjak secara drastis.
"baiklah eem tapi tolong maafkan aku ya ?,"
"hem," singkat jelas padat.
"Tapi apa kau butuh bantuan lainnya ? mungkin ada yang bisa aku bantu selain tadi" tolong sadarkan guanlin bisa2nya dia mengatakan kalau dia memberikan bantuan yang berarti.
Jihoon cukup sadar, ya dia butuh bantuan guanlin kali ini, dia harus menanyakan alamat seungwo untuk semua akar masalahnya ini.
" Aku butuh bantuanmu"
" hah ? bantuan ? aku ?"
ada apa dengan pemuda tiang listrik ini, kenapa reaksinya berlebihan, bukannya dia sendiri yang menawarkan bantuan, ah lupakan.
" ya benar, aku butuh bantuanmu"
" katakan apa yang bisa aku bantu ? "
" kau tau alamat rumah seungwo ? aa.. kim seungwo maksudku, ku dengar kau tetangganya "
" oooooooooh kim seungwo itu "
" iya itu "
.....
....
krik krik
" hey katanya kau tau "
" aku tau kak seungwo itu, tapi.... "
" tapiii.... ? "
...
...
" aku tidak tau alamat seungwo yang itu, hehehe "
Tunggu sebentar, apa ini ? seungwo itu ? memang ada berapa seungwo disekolah ini, dan juga lagi apakah dia benar2 membantuku ?
hah Sialan.....
.
.
.
.
.
.
TBC