Bertahun-tahun lamanya menjadi seseorang yang tidak diinginkan juga terasingkan. Penganiayaan, kekerasan, hingga pengkhianatan menjadi rutinitas keseharian. Bekas-bekas ketidakmampuan masih tercetak jelas dalam jiwa dan raga. Raga yang dahulu polos berubah menjadi samsak bodoh yang terus dihantam tanpa henti. Jiwa masa lalu yang indah dihanyutkan oleh badai diskriminasi dan rasisme tanpa arti.
Inilah awal mula seorang pemuda bodoh yang terperangkap dalam penyesalan.