"Oh iya, apa kamu mau makan dulu?" tanya Vino agar mereka lebih dekat lagi.
"Boleh. Kebetulan aku juga lapar."
Kemudian mereka berdua memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Sebelum pulang, ada sebuah café yang terletak tidak jauh dari tempat itu. Sampainya di sana, Vino membukakan pintu. Ia tampak begitu antusias sekali. Bagaimana tidak, wanita cantik seperti Ajeng bisa ia dekati dalam hitungan detik. Tentu saja ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan baik ini.
Vino memesan beberapa makanan dan juga minuman. Ia juga bertanya pada Ajeng tentang makanan kegemarannya. Setelah itu, mereka menunggu. Selama menunggu sampai makanan datang, diam-diam Vino mengamati wanita yang ada di depannya. Sampai Ajeng tersadar lalu mengerutkan dahinya.
"Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Ajeng harap-harap cemas.
Vino menjawab dengan gelengan kepala, "Tidak ada yang salah. Justru kamu terlihat begitu cantik sekali."
Blush…