"Kalau kamu merindukannya, temui saja, Ben. Jangan kau pendam seperti ini."
"Mana mungkin aku mengajaknya bertemu, sementara ia sudah bersuami," tolak Ben.
Cheryl tersenyum, ia menepuk punggung tangan Ben seraya berkata, "Ben, aku tahu kau mencintainya. Aku juga yakin kau bertemu dengannya bukan untuk mengajaknya berselingkuh dari Kak Vino. Kau dan Lea tidak bisa semudah itu dipisahkan. Selain status kalian yang bagaikan seorang adik dan kakak, di sini juga ada Lea, bukan?" Cheryl menunjuk dada kiri Ben, memaksudkan hati.
Ben
[Aku juga rin_]
DELETE
[Kalau rindu, mari kita bertemu]
DELETE
Ben bingung harus menjawab apa dan bagaimana pesan dari Lea. Ia hanya menatap layar ponselnya yang masih berada di dalam ruang chat Lea.
"Kalau rindu, katakan saja," cicit Cheryl, lagi-lagi mendukungnya.
"Kau ini … benar-benar ingin membuatku tidak bisa melupakannya?"
"Cepat balas dan kembali fokus pada perkuliahan, aku hanya tidak ingin kamu terus melamun seperti itu," balas Cheryl.