"Ayah mau bicara sesuatu denganku? Ada apa? Apakah sesuatu yang penting?" Radi menatap Pak Rudolf dengan serius. Tadi ketika sang ibu sedang asik bermain dengan anak Vino, Pak Rudolf mengajaknya menyisih. Pergi masuk ke ruang kerjanya dengan alasan perlu untuk membicarakan hal yang penting.
Pak Rudolf menatap putranya. Ia menarik nafas lantas menghembuskannya dengan pelan. "Duduklah dulu. Mari kita bicara dengan tenang," katanya.
Radi pun menurut. Ia duduk dengan santai di sofa yang ada di sana. Tentu saja Radi masih menunggu hingga Pak Rudolf bersuara. Sebab sejak tadi Pak Rudolf hanya berjalan mondar-mandir kesana kemari. Entah apa yang ia pikirkan.
Pria paruh baya itu kemudian ikut duduk di sofa berlengan di depan Radi dan menatap putranya itu. "Ibu sudah bicara pada Ayah. Dan papa pikir akan sulit untuk memberikan izin padamu untuk melanjutkan pendidikan di Bangkok."