Suasana kantin terasa sejuk, murid-murid sedang menikmati waktu istirahatnya dengan santai dan ceria. Namun,tidak untuk tiga orang ini. Mereka sedang berdebat tentang ide siapa yang akan dipakai (si Farhan hanya ngikut doang si:v).
"Ide gue lebih bagus ya dari punya lu." Kata Rian dengan kesal, lalu Leon menjawab dengan pd "Ih apaan ide gak jelas gitu, mendingan ide gue udah jelas bagus lagi."
"Tapi itu butuh biaya banyak Leon...." Kata Rian
"Ya ampun lu semiskin apa sih,segini aja dibilang mahal." Kata Ilman "Seenaknya aja bilang gw miskin, ini itu tugas simpel gak butuh biaya sebanyak ini, bener gak Han?" Jawab Rian dengan kesal dan lalu bertanya ke Farhan. Farhan menjawab "Gw ngikut aja."
"Ya Tuhan..." Kata Rian.
Saat perdebatan panjang dan panas itu terus memanas, datanglah seorang malaikat yang dapat mendinginkan suasana itu.
"Hey kalian berdua, bisa diem gak?" Kata cewek itu dengan emosi
"Enggak!" Jawab Rian dan Leon.
Cewek itu langsung menjewer telinga mereka berdua.
"Adddu adudu, iy-iya Na sorry sorry." Kata Rian
"Udah selesaiin debat kalian sekarang juga,awas aja kalau kalian rame lagi." Ancam Nana
"Siap nyonya." Jawab Rian dan Leon
Setelah itu akhirnya muncullah titik terang, mereka mencampur ide mereka tetapi biayanya juga di kurangi. Perdebatan panjang dan panas telah selesai, mereka kembali lagi ke kelas dan mengikuti pelajaran sampai akhir.
"Jadi gimana,besok kita kumpulnya dimana?" Tanya Leon
Rian menjawab "Di Mall?."
"Gue bisa aja sih." Jawab Leon
"Gue juga bisa kok." Jawab Farhan
"Oke fix besok kita ketemuan di Mall jam 1 siang, bye." Kata Rian dan langsung pulang.
Rian POV
Hadeh selesai juga akhirnya, buruan pulang trs mandi. Setelah itu gue langsung balik ke rumah dan mandi. Sekarang jam berapa ya? oh jam 4, Rara kemana ya kok belum pulang-pulang juga.
Setelah itu gw nungguin Rara pulang,tetapi anehnya sudah jam 8 malam Rara belum pulang juga. Karena gw khawatir gw cari Rara ke tetangga-tetangga. Gw udah cariin kemana-mana tetapi tetep gak ketemu, gw udah khawatir banget udah mau nangis rasanya. Akhirnya gw cari di taman,tetep gak ketemu, gw tanya-tanya ke orang lewat gak ada yang lihat. Karena capek gw beli minum dulu di supermarket. Dan ternyata Rara ada di sana dengan temannya. Sontak gw panggil dia dan meluk dia.
Rian POV End
"Rara!!!" Teriak Rian dan langsung memeluk Rara.
"Kaka-?" Kata Rara.
"Lu kemana aja sih gak kabarin kakak dulu,kakak kan khawatir. Kakak hanya punya kamu, kakak gak mau kehilangan seseorang lagi. Kakak takut." Kata Rian dengan meneteskan air mata
"Lah perasaan Rara udah chatting kakak,kalau Rara mau nginep di rumah temen. Kakak gak lihat pesan Rara?" Tanya Rara
"Hm? kakak gak sempet buka hp, baterainya habis." Jawab Rian
"Ya ampun kakak!!!, udah sana pulang malu di lihatin orang-orang." Kata Rara
"Ish kamu itu,kakaknya lagi sedih malah diusir." Kata Rian
"Ahh udah gak usah ngambek ngambekan cepetan pulang sana." Suruh Rara sambil melepaskan pelukannya.
"Iya deh iya." Jawab Rian dengan pasrah.
Setelah itu Rian kembali ke rumah dan tidur.
"Itu kakak lu kenapa Ra?" Tanya Cindy
"Kakak gw punya trauma." Jawab Rara
"Yaudah ayo cepetan bayar, ditungguin temen-temen." Suruh Cindy
"Siap..." Jawab Rara
END CHAPTER