Alasan sederhana selalu dipergunakan sebagai hadiah pengampunan dari Tuhan untuk manusia yang berdosa. Semua manusia saling menunjuk siapakah yang paling berdosa di antara satu dan lainnya.
Buruknya manusia adalah yang terus-terusan memberikan titik nada hujatan bahwa itu jebakan dari setan dan iblis!
Ya alih-alih mereka tergoda oleh kesesatan yang di hembuskan oleh sang setan. Benarkah semua itu atau hanya bentuk tameng dari rasa malu?
Seperti diketahui manusia itu jauh lebih rumit untuk di jabarkan bahkan dari melalui alfabet sekalipun.
Pernahkah kalian berpikir bahwa sebaliknya manusia itu adalah cobaan bagi bumi beserta isinya?
Ya itu menurut pemahamanku, kita ini termasuk salah satu bentuk makhluk hidup yang paling keras kepala dan jahat.
Manusia yang suka merusak alam!
Manusia sebagai konsumen terbesar menikmati segala apa yang ada di dunia ini!
Manusia yang egois bahkan dengan sesamanya sendiri!
Manusia yang egois kepada makhluk hidup lainnya!
Manusia yang memiliki kecemburuan yang paling tinggi dan rasis!
Kita selalu berpikir bahwa setan adalah cobaan dan ancaman bagi manusia. Pada faktanya manusia jauh lebih kejam dari waktu ke waktu. Manusia jauh lebih serakah dan haus pada segala hal.
Pikiran manusia sering suka memanipulasi untuk mencapai keuntungan kepentingan pribadi.
Tapi pernahkah berpikir bahwa kita semua adalah cobaan dan ujian berat untuk makhluk hidup maupun benda tak bernyawa lainnya?
Kita sering lupa atau terlupakan begitu saja...
...
Aku selalu berkeinginan hidup bebas bagai kupu-kupu yang cantik. Kedua sayapnya mengepak dan bergerak sesuka hati ke tempat yang diinginkan. Bersenandung dan menikmati sari bunga. Kehidupan kupu-kupu tidak akan seberat kasus pada manusia.
Aku melihat adu perselisihan antara dua orang yang berjenis kelamin berbeda. Ibu Ida dengan antusias memberi pandangannya kepada suami-istri yang aneh tadi. Menurutnya sia-sia saja ibu Ida membela istri yang teraniaya itu.
"Sekenyang perutmu aja Da, toh itu bukan jelas urusan kita. Kamu dengarkan kata orang yang tadi kan?"
"Weus aku yang salah tapi memang perempuan mana yang di ciptakan untuk di siksa secara kasar sebagai tanda kutip istri yang berbakti toh Bambang?
"Memangnya aku ada bilang seorang istri berbakti adalah yang bisa menahan kekerasan dari suaminya?"
"Ya enggak ada sih."
"Tapi toh kamu sudah bantu juga jadi salah karena bantuanmu tidak di anggap dan asing baginya. Jadi orang itu enggak perlu ribet urusi urusan orang toh Da."
"Ya kan tidak benar perempuan harus di permalukan di depan publik begini. Aku yakin toh dia pasti di ancam sama suaminya."
"Apa buktinya Da? Kamu punya bukti yang memperkuat semuanya?"
"Ya dari perasaan wanita toh. Kamu ndak akan mengerti bahwa perasaan sesama wanita itu lebih tajam daripada belati pisau."
"Enggak usah neko-neko toh Da. Kamu juga sudah tua sebaiknya weus makin bijak dalam menyenangi dirimu sendiri sama orang di kampung. Sudah sana kamu sama Agatha harus segera masuk ke kamar."
"Yo weus toh seng penting besok kita harus segera melanjutkan perjalanan dan mobil secepatnya di perbaiki kang."
"Aduh neng maaf ya gara-gara bibi kamu harus melihat kejadian yang burik untuk di lihat tadi."
"Enggak apa-apa toh sudah saya maafin."
"Yo weus kita harus istirahat neng cantik."
Kita semua bersiap-siap untuk merehatkan mata, apalagi pak Bambang juga subuh pagi harus bangun terlebih dahulu untuk mengecek mobil dan ke bengkel untuk memperbaiki kerusakan pada mobil. Udara semakin dingin dengan lebatnya hujan, dinding-dinding yang cat sudah mulai pudar dan usang bikin suasana terasa horor.
Aku menepuk beberapa kali pada bantal dan membaringkannya ke dan melapisi pada kain bagus dan wangi. Tak lupa mengambil walkman mini di tas selempang dan ku berikan kepada bi Ida. Si empu yang punya wajah merasa heran dan bertanya benda apakah itu. Aku tersenyum merekah.
"Ini adalah walkman untuk mendengar lagu lebih nyaman, bibi bisa mendengar lagu-lagu kesayanganku biar bibi lebih refresh dan tidur cepat."
"Bibi pikir ini buat bibi dan baru melihat benda seperti ini. Toh bibi orang kampung mana tahu benda bagus begini."
"Ini pemberian Om Derik pas Agatha umur sepuluh tahun. Jadi benda ini sangat berharga dan kali ini bibi bisa meminjam untuk malam ini."
"Bagaimana cara pakainya nona?"
"Tuh panggil nona lagi panggil saja Agatha."
"Eh iya Agatha."
"Pertama rekatkan kedua bulatan ini ke kuping bibi terus klik ON pada layar."
"Astagfirullah neng ini lagu apaan bibi enggak paham sama sekali"
"Ini lagu judulnya Here I'am dari Jo Hyun Ah."
"Johun siapa?"
"Jo Hyun Ah dan dia berasal dari negara Korea."
"Korea Utara itu ya yang sukanya buat bom nuklir?"
"hahaha bukan bi tapi Korea Selatan. Mereka itu dulu adalah satu kesatuan tapi karena pertikaian dan perbedaan ideologi yang akhirnya membuat mereka saling memisahkan diri."
"Negara Korea lebih maju daripada Korea Utara?"
"Negara Korea Selatan jauh lebih maju dan modern sedangkan Korea Utara alias Korut masih negara yang tertinggal karena mereka tidak ingin hidup modern seperti America musuh bebuyutannya dan menjuluki negara Korsel sebagai negara pengkhianat."
"Oh itu toh tapi bibi dengar-dengar Korea itu yang suka bundir. Duh takut bibi sama paham orang luar. Apa mereka enggak takut sama Tuhan apa ya?"
"Bukan begitu bi. Di Korea Idol atau selebritinya harus sempurna apalagi mereka negara makmur dan maju. Cara berpikir mereka berbeda sama bangsa Indonesia."
"Neng cantik Tuhan tidak melihat perbedaan negara tapi melihat semua itu manusia. Mereka kan di ciptakan oleh Tuhan dan masa sih mereka merusak tata kuasa Tuhan dong!"
"Kita harus menghargai perbedaan keyakinan apalagi ini sudah berbeda negara. Kenapa artis mereka bisa sampai bunuh diri bukan karena lemahnya iman mereka tapi karena hidup disana terlalu keras. Mereka bukan sekedar di bully saja tapi di putuskan dari segala bentuk rezeki dari segala arah, dimana sudah menerima segala hujatan yang bikin segi mental hancur tanpa ada cela untuk keluar dari akar masalah. Pemberitaan yang buat reputasi hancur dari masa lalu atau yang sengaja diciptakan dari orang pembenci."
"Jadi seperti itu ya."
"Mereka juga mempercayai adanya kelahiran kembali dan itu dinamakan reinkarnasi."
"Oh begitu ya neng bibi kurang paham karena sudah berbeda keyakinan."
"Oh iya bi itu lagu yang paling aku suka dan punya arti yang lebih. Lagu itu mempunyai perasaan yang dalam dan cinta itu tak pudar sekalipun di telan waktu dan tanpa batas siapa dan mengapa."
Bibi Ida mengangguk sebagai tanda mengerti dan menempelkan kembali bulatan itu ke telinga. Dia menutupkan matanya dan memeluk guling.