"Keluarga ini sungguh aneh. Hanya ada aku dan Jifan yang normal."
-Karel Van Demook-
Cuaca pagi itu cukup dingin, membuat orang-orang enggan beranjak dari peristirahatan nyaman mereka. Bergelung di bawa selimut tebal nan nyaman bahkan saat jam telah menunjukkan pukul delapan sekalipun. Rumah besar itu begitu sepi. Hanya ada para maid yang bekerja keras menyiapkan makanan serta membersihkan rumah. Berjalan ke sana ke mari sesuai tugas masing-masing layaknya robot. Sementara tuan mereka belum ada satu pun yang keluar dari kamar.
Seperti yang dilakukan pemuda berusia 25 tahunan. Dia dengan baju piyama merah tidur berbalut selimut biru. Menyamankan posisi tidur setelah melempar jam weker di atas nakas. Tidak ingin diganggu oleh siapa pun, bahkan oleh cahaya matahari yang menelisik masuk melalui fentilasi yang tertutup semacam plastik bening. Itu karena kamarnya memiliki fasilitas pendingin dan penghangat ruangan.