Hari itu cuaca sangat panas dan Jifan keluar dari kamarnya saat hari sudah menjelang siang. Pakaian cokelatnya langsung membuatnya kepanasan dan hendak kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia tidak suka musim panas, lebih memilih musim dingin sehingga dia bisa merasa nyaman dan tak harus mengenakan pakaian berwarna cerah.
Dia duduk di dalam ruang bacanya yang juga terasa amat panas. Menekuni buku politik yang ayahnya belikan beberapa hari lalu. Tapi, karena ini bukan hal yang ia senangi, buku tersebut belum juga selesai ia baca. Ada sekitar enam buku yang ayahnya belikan untuknya dan baru ia selesaikan satu buku. Sisanya dia terlalu malas membukanya. Minat bacanya menurun seketika karena harus mempelajari ilmu yang tak ia sukai.