Terlihat seorang remaja lelaki berbadan gembul yang sedang bersandar pada remaja perempuan cantik,berkaca mata,dan memiliki tinggi badan lebih pendek dari si lelaki itu. Mereka terlihat sedang berbincang tentang masalah percintaan.
"Hey Rev gimana hubungan kamu sama si Rian, kamu yakin masih mau berhubungan sama dia?" Tanya cowok itu. "Gak tau, menurut kamu aku harus gimana perjuangin Rian atau berhenti perjuangin dia?" Jawab Reva. "Mending sama aku aja." Kata cowok itu dengan lirih. "Apa? Gak denger." "Kamu tanya aja sama dirimu sendiri, kamu masih sayang gak sama dia,kamu mau gak maafin dia, dia aja sering ngelukain perasaan kamu. Di dunia ini lelaki gak Cuma Rian Rev, masih banyak cowok yang lebih baik dari Rian, contohnya aku." Jawab Aril
"Hahaha apaan sih Ril kamu tuh udah aku anggap seperti kakak aku." Jawab Reva sambil tertawa. "Ah udah lah aku laper mau makan dulu." Kata Aril sambil memasang ekspresi sebel. "Eh bentar sama aku aja." Suruh Reva "Kemana?" Tanya Aril "Ke warung,aku bayarin deh." Jawab Reva sambil tersenyum dan menarik Aril. "Oke,bentar Rev gak usah buru-buru." Kata Aril.
Kini mereka saling bergandeng tangan menuju warung. Mereka berlalu, tertawa,dan tersenyum gembira. Tapi dalam hati, Aril berkata "Andai kamu tau Rev kalau aku itu sayang sama kamu,tapi mungkin kalau aku ngomong mungkin hubungan kita gak akan se indah ini. Udah gak apa kalau kamu emang lebih milih Rian, aku gak app kok. Ya mungkin aku bakal sedih tapi sedih ini akan ketutup sama rasa bahagia kamu. Aku udah bahagia banget kok ngelihat kamu bahagia, terima kasih ya Rev udah mengisi hari-hari ku. Makasih juga karena kamu,aku jadi tau rasanya jatuh cinta.
END
Hai semoga kalian suka sama cerita ku, aku masih baru-baru ini mulai menulis jadi tolong saran dan kritiknya.