Loudi saat mendengar nama Adinata, sontak mengurangi kecepatan mobilnya. Cowok itu menoleh lagi ke arah Ellera yang masih terbengong kaku ke arah depan.
"Lo denger, ngga? Gue putus! Lebih tepatnya, diputusin!" tegas Ellera, menoleh ke arah Loudi—melirik telinga Loudi yang sepertinya masih ada sedikit perban.
"Ngapain lihat telinga gue? Lo seneng, gue dipermalukan sama cowok lo di depan banyak orang kemarin? Terlebih, bokap gue. Lo mau ngatain gue anak haram juga? Dengan senang hati, Randys Ellerana. Nggak harus bilang putus juga, sih. Gue nggak peduli lo putus apa enggak sama tuh cowok, gue nggak peduli! Gue baru peduli, kalau misalkan lo balikan lagi,"
Ellera melempar matanya ke arah depan lagi dengan napas gusar.
"Jangan lupakan temen-temen lo, gue kembali lagi, karena siapa lagi, kalau bukan karena temen-temen lo! Cehh, nggak nyangka, udah empat tahun lamanya, haha," tambahnya.
Lagi dan lagi, Ellera menoleh ke arah Loudi secara spontan.