"Kamu bilang emas falcon hilang," teriak pria berperawakan tinggi dan wajah tampan.
Rahang nya mengeras ketika mendengar jika benda berharga yang secara turun-temurun sangat dilindungi dan dipuja oleh kelompoknya yakni black bird. Hilang lenyap begitu saja dalam semalam, karena pencurian.
Theo melihat anak buahnya yang juga yang tergabung juga dalam kelompok black bird itu dengan geram, dia membanting asbak berbahan kaca dihadapannya kepada mereka. Beruntung benda tersebut tidak melukai mereka.
Bahkan saat asbak itu berubah menjadi beling, karena lemparan Theo yang membentur lantai berbahan marmer dengan sangat keras dan mengeluarkan bunyi nyaring yang menyakiti telinga.
Mereka tetap diam di tempat, walaupun hati menjerit ketakutan karena amarah Theo yang tidak terkendali saat ini. Mereka semua tahu dan sangat sadar dengan kelalaian yang telah mereka lakukan, hilangnya emas falcon sama saja dengan hilangnya harga diri kelompok black bird.