"Aku adalah kakakmu, Stella. Aku Steven," jelas Steven.
Stella mengerutkan keningnya memandang kedua lelaki yang sedang memperhatikannya dengan tatapan khawatir. Stella merasa asing dengan keadaan sekitarnya, dia juga bahkan tidak mengenal kedua lelaki yang ada bersama dengannya di dalam kamar tersebut. Dia ingat jika sebelumnya dia sempat sadarkan diri tetapi kembali tidak sadarkan diri karena rasa pusing yang di kepalanya.
Menilik sekelilingnya Stella merasa jika dia seperti berada di sebuah museum, ornament yang ada di kamar di mana dia berada saat ini. Terkesan sangat klasik dan sangat bersejarah, melirik pada kedua lelaki yang masih menatapnya dengan bingung dan khawatir. Stella menyadari jika pakaian kedua lelaki itu juga tidak kalah anehnya, sama-sama klasik dan kuno. Apakah mereka saat ini sedang syuting sebuah film sejarah kerajaan yunani kuno. Sungguh artistik yang mereka gunakan sangat totalitas, Stella mengakui jika itu cukup keren.