Di benua lain Azka dan juga Fathia sudah mulai mengikuti kelasnya. Di sana Fathia tetap memprioritaskan pendidikannya begitupun dengan Azka mereka mengabaikan tentang perasaan dan mencoba untuk fokus meraih impian mereka. Namun ada sedikit perubahan dalam diri Fathia, entah apa itu beberapa kali di pagi hari dia sering muntah-muntah.
Sedikit ragu dia mengecek kalender yang ada dan dia terhenyak karena dia belum mendapatkan tamu bulanannya seperti biasanya, dia sudah terlambat dua pekan. Fathia pun panik apalagi keadaannya sekarang yang sangat sulit dia di negara orang. Bagaimana jika dia hamil? Apakah dia terus harus pulang sementara impiannya belum terwujud.
Fathia mondar-mandir asramanya begitu dia memasukkan alat tespek untuk mengeceknya. Apakah benar dia sedang dalam keadaan hamil.