Zaydan terdiam mendengar perkataan Naura hatinya ragu tapi memang dia harus bertanggung jawab dengan apa yang sedang terjadi pada Fathia. Dia tak ingin dianggap sebagai laki-laki pengecut.
"Apakah Ummi yakin jika Zaydan ke sana mereka takkan marah padaku?" Pertanyaan bodoh macam apa itu kenapa bisa keluar dari bibirnya dan bukankah wajar jika memang pihak mereka marah karena lalai dalam memberikan kenyamanan kepada pegawainya. Harusnya Zaydan berpikir akan hal itu. Bagaimana jika Bu Wisnu menamparnya sama halnya dengan Ummi-nya Naura dan juga Kakaknya Zahra tempo hari. Apapun itu Zaydan memang harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Naura mengangguk dan Zaydan kembali merasakan keraguannya. "Jika mereka marah kepada kita bagaimana Ummi? Zaydan belum siap jika nanti Ummi ikut disalahkan oleh mereka karena bagaimanapun Zaydan tak rela jika itu terjadi pada Ummi," ujar Zaydan dan Naura hanya menggelengkan kepalanya.