Zahra menangis sepanjang jalan dia memikirkan bagaimana nasib Fathia pantas saja dia menghilang rasa sakitnya pasti tak bisa dijelaskan dengan kata. Zahra ikut merasakan sakit hatinya tiada terperi.
"Hallo Zaydan kau ada di mana?" Zahra menghubungi adiknya dia ingin meminta penjelasan padanya.
"Aku ada di apartemen Kak, kenapa?"
"Oke Kakak ke sana jangan kemana-mana!"
Klik.
Zaydan malas untuk sekedar bertemu dengan siapapun namun mendengar Kakaknya ingin bertemu maka mau tak mau dia segera ke kamar mandi membasuh wajahnya.
Ting tong...
Ting tong...
Ceklek.
Zahra langsung masuk begitu pintu terbuka. "Ada apa Kak?"
Plak!
Zaydan meringis menahan perih pada pipi kirinya. "Kau sungguh keterlaluan Zaydan aku sudah tahu alasan kenapa Fathia pergi dari rumah." Zahra menangis kemudian. "Kenapa kau berbuat seperti itu padanya huhf? Kenapa kau jadi laki-laki kejam seperti itu hanya karena dihianati oleh wanita tak jelas seperti Allea."
Deg.