Rifki membeku melihat sesosok yang sangat dia rindu bohong jika dia tak merasakan kerinduan pada ayahnya bertahun-tahun tak pernah melihatnya meskipun dia hidup dengan baik sekalipun hatinya tetap ingin sekali melihat wajahnya. Dan di sinilah sekarang dia melihat laki-laki paruh baya yang berdiri di depan pintu masuk ballroom hotel tersebut.
"Mas," bisik Naura menyentuh lengan Rifki. "Maafkan," Rifki kembali melangkah masuk berjalan dengan gagahnya meski sebenarnya hatinya rapuh melihat sosok yang ada di depannya.
"Selamat malam Rif, akhirnya kau datang juga," sapa Reynaldi. "Tentu saja aku datang," balas Rifki melihat Rey yang melirik pada Naura langsung paham dengan gelagat itu. "Ini istriku Naura."