Rifki terpaksa menelpon supir kantornya untuk segera menjemputnya menggunakan motornya karena jarak antar dirinya terjebak macet dan kantornya hanya berjarak dua kilometer. Setelah melihat sopirnya datang dia segera memberikan kunci mobilnya dan menuju ke rumah sakit menggunakan sepeda motor milik kantor, dia berjalan menyelinap mencari celah terus berjalan mencoba untuk tenang. Dia tak bisa membayangkan jika dia berada di posisi Kevin atau jika Naura masih bersama dengan dirinya tentu saja dia juga akan mengalami hal yang sama panik dan juga bingung ditambah sudah tak ada lagi orang tua yang bisa dia jadikan pegangan. Sungguh ditinggal orang tua sangatlah tidak mengenakkan jangan dikira hidup tanpa orang tua bisa bebas sesukanya tanpa batasan.