Naura terkejut melihat suaminya Rifki sudah. pulang padahal jam dinding baru menunjukkan pukul sebelas.
"Apa ada sesuatu yang tertinggal di rumah?" tanya Naura dan Rifki hanya mengedikkan bahunya.
"Tidak ada, aku memang sengaja ingin pulang ke rumah aku sangat merindukanmu," ucap Rifki memeluk Naura dari belakang dagunya sengaja dia tempelkan di bahu Naura.
"Kenapa kau tiba-tiba kau begini romantis apa terjadi sesuatu di luar sana?" tanya Naura penasaran dengan sikap Rifki yang berbeda dari biasanya.
"Gak ada, aku murni pulang ke sini karena sedang merindukan dirimu, gak boleh merindukan istrinya sendiri?" ujar Rifki membuat Naura mencibir mendengarkan ucapan Rifki.
"Kau serius, biasanya laki-laki yang bersikap manis itu pasti ada maunya," seloroh Naura berbalik menatap intens pada suaminya.
"Kau tidak sedang membohongiku bukan?" tanya Naura mengintimidasi Rifki. Rifki hanya tersenyum mendengar cibiran dari Naura.