"Papa...!"
"Sayang, bagaimana perjalanannya?" tanya Rifki menggendong Zahra dan mengecup kening Naura.
Naura hanya tersenyum, dia bahagia karena bisa bertemu dengan Rifki dan sebentar lagi dia akan bertemu dengan Rini Mama mertuanya.
"Kau kayaknya gak merasa capek? apa benar begitu?" ucap Rifki melihat Naura yang begitu antusias. "Apa tidak boleh? Sebentar lagi aku bertemu Mama," ucap Naura.
"Pa, boleh gak Zahra tidur di tempat Om Bram?" tanya Zahra. "Tidak," balas Rifki dan Naura bersamaan.
"Kamu ikut Mama dulu Ra, kalau urusan sudah beres baru Mama ijinkan kau bermain dengan Om Bram ataupun Tante Cesillia mengerti? Kita urus dulu Oma sayang jika sudah sembuh baru kita main," ucap Naura lagi.
"Baik Ma, Zahra akan nurut."
"Jangan marah ya, Mama tahu Zahra anak yang pintar kok," sela Naura.
