"Ma, bagaimana keadaan Om Wijaya?" tanya Naura dengan langkah tergesa-gesa menuju ruang ICU.
"Naura, kamu datang Nak? Mama pikir kamu sibuk di Jakarta makanya Mama gak berani memberi kabar padamu," sela Fitri memeluk anaknya yang baru saja datang.
"Ma," sapa Rifki.
"Kamu gak sibuk Nak? Bagaimana dengan keadaan Jakarta, apa Mamamu sendiri sudah sehat?"
"Alhamdulillah Ma, sekarang sedang di Bogor bareng dengan saudara di sana. Keadaan Om Wijaya bagaimana Ma?" tanya Rifki.
"Alhamdulillah sudah stabil tapi memang harus dipantau oleh Dokter yang selalu memeriksanya selama ini."
"Ma, kenapa ini bisa terjadi?" Naura melangkah menuju pintu kamar tempat di mana Wijaya terbaring lewat pintu kaca yang transparan Naura bisa melihat Om Wijaya terbaring dibantu dengan alat-alat medis yang membantunya untuk tetap bertahan hidup.