Aku memiringkan kepalaku ke belakang, memaksanya untuk menggerakkan kepalanya, dan mengerutkan kening padanya. "Apakah menurutmu dia akan membuatku takut?"
"Kurasa dia akan mencobanya," jawabnya lembut, meletakkan birnya sehingga dia bisa menangkap wajahku dengan kedua tangannya. "Dalam pikirannya, aku dan anak laki-laki adalah miliknya."