Tak tak...
Suara hentakan sepatu hak tinggi bercampur dengan suara hujan.
Wanita yang memegang payung yang berdiri di tengah hujan memiliki ketenangan yang anggun. Dia cantik, berkulit putih dengan kepala penuh rambut perak bergelombang, dan mata yang dalam dan memikat.
Pakaiannya berupa blus putih, rok ungu ketat, stoking renda hitam, dan sepasang sepatu hak tinggi hitam memancarkan keseksian.
Caroline mengangkat payungnya saat mengamati toko buku di depannya dan menghirup udara dingin dan lembap dalam-dalam.
Ini adalah target penilaiannya saat ini.
Zona Peringkat S 0113.
Toko buku yang kelihatannya biasa-biasa saja namun ini adalah sesuatu yang pernah ditulis oleh mantan Ksatria Radiant Abraham Joseph dalam berkas kasus baru.
Apalagi, itu muncul setelah berbagai laporan intelijen tersebar.
Toko buku ini memiliki banyak pengaruh selama urusan Magic Ovum Mirror dan secara tidak langsung menyebabkan kematian Serigala Putih dan Kultus Scarlet dengan cepat.
Juga, pemilik toko buku telah membuat Joseph mengambil keputusan untuk menyerahkan kepemilikan pedang iblis.
Pedang iblis Candela adalah objek dari abyss yang bahkan akan menimbulkan ketakutan di peringkat Tertinggi.
Tidak peduli seberapa kuat seseorang, korosi roh dan pikiran pedang iblis tidak dapat dihindari dan pada akhirnya akan menyebabkan kematian orang tersebut.
Sejak Secret Rite Tower menerima artefak ini, mereka akan memilih Radiant Knight yang paling sempurna untuk menjadi pemilik Candela, dan memastikan kedamaian sementara pedang iblis dan menggunakannya dengan lebih baik.
Tapi saat Radiant Knights mati satu demi satu, Secret Rite Tower merasa sangat tidak berdaya menghadapi kutukan pedang iblis, jadi mereka membiarkan Joseph melakukan apa yang dia inginkan untuk mencapai kebuntuan sementara.
Namun, aplikasi Joseph untuk transfer kepemilikan datang sebagai kejutan besar bagi petinggi Secret Rite Tower.
Ini adalah permintaan pertama pemilik toko buku yang dicatat.
Dan dia ingin memiliki pedang iblis.
Menurut laporan Joseph, buku yang diberikan pemilik toko buku kepadanya memiliki kekuatan untuk menekan pedang iblis.
Artinya, pemilik toko buku memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pedang iblis dengan lebih baik.
Dan alasannya menginginkan itu karena dia bisa melihat rasa sakit Joseph dan ingin menyelamatkannya.
Namun, para tetua tidak bisa begitu saja mengeluarkan pedang iblis hanya karena kata-kata Joseph, terutama karena Secret Rite Tower belum mendapatkan informasi substansial mengenai pemilik toko buku.
Pada akhirnya, setelah beberapa diskusi di antara para tetua dan ditambah dengan kejadian baru-baru ini, diambil keputusan untuk melakukan penilaian dan pengamatan jarak dekat secara menyeluruh untuk menentukan identitas, keberpihakan, motif, dan kemampuan pemilik toko buku.
Lucy Caroline, pengiriman khusus para tetua Secret Rite Tower, Wakil Kepala Bagian Logistik, seorang ksatria peringkat Destruktif, dan seorang penilai khusus.
Menjadi quarter harpy dengan bakat bawaan untuk mengendalikan pikiran, Caroline secara alami mahir menentukan apakah seseorang itu baik atau jahat.
Tentu saja, sebagai Wakil Kepala Bagian Departemen Logistik, pekerjaan resminya sebenarnya adalah membersihkan kekacauan di Secret Rite Tower dan organisasi lain serta menangani hubungan masyarakat.
Di benak warga Norzin biasa, makhluk luar biasa hanyalah mitos. Caroline dan yang lainnya seperti dia perlu mengerahkan segala cara untuk menutupi kebenaran dan dengan cepat menyelesaikan berbagai keadaan yang akan mengekspos diri mereka sendiri.
Caroline mungkin bukan penilai Secret Rite Tower yang paling menonjol, tapi dia tidak diragukan lagi, yang paling tenang.
Jadi, inilah alasan dia dipercayakan dengan misi penting dan berbahaya ini.
Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengamati dan menilai entitas S-Rank.
Dia mengingatkan dirinya pada misi saat ini sekali lagi—Sebagai perwakilan Secret Rite Tower, dia harus berbicara dengan pemilik toko buku menggunakan identitas pelanggan dan melakukan yang terbaik untuk mengisi file kasus zona S-Rank 0113 dan membantu melengkapi penilaian orang tua.
Caroline menarik napas dalam-dalam, memantapkan diri, dan melangkah ke toko buku.
"Selamat datang."
Suara pemilik toko buku terdengar dari belakang konter.
Meskipun Caroline sudah membuat persiapan mental sebelum ini, dia tidak bisa menahan ketegangan dan napasnya menjadi lebih cepat.
S-Rank... Entitas menakutkan yang dikabarkan telah membuat Joseph pingsan tanpa mengangkat satu jari pun.
Badump, Badump!
Caroline merasakan jantungnya berdebar dan mencubit telapak tangannya. Dia memasang senyum menawannya yang biasa, mengambil napas dalam-dalam, dan duduk di depan konter. Mencoba yang terbaik untuk mempertahankan ketenangannya, dia melihat ke arah pemilik toko buku dan mengangguk. "Halo."
Lin Jie meletakkan bukunya dan menatap wanita cantik berambut perak ini dengan heran. Ini... agak berlebihan, pikir Lin Jie pada dirinya sendiri.
Dia tidak berpikir bahwa penampilan ini sombong. Sebaliknya, rambut perak dari gadis yang telah memasuki toko buku ini melengkapi dirinya dengan sangat baik dan entah bagaimana membuat penampilannya mempesona.
Hanya saja dorongan yang kuat ini terlalu banyak dan itu membuat Lin Jie merasa bahwa pihak lain seharusnya tidak berada di toko bukunya yang lusuh tetapi di karpet merah.
Dan yang paling diperhatikan Lin Jie adalah senyum yang sangat memikat itu.
Sudut, ekspresi, dan tingkat kemahiran senyum itu...
Meskipun jenis kelamin pihak lain sebagai perempuan mungkin sebagian menyebabkan beberapa perbedaan, semacam ini ... rasa keakraban yang muncul di hati Lin Jie tidak mungkin salah.
Saat Lin Jie menyadari hal ini, senyumnya yang disebut 'profesional' sedikit mereda.
Orang ini...
Seseorang dari 'perdagangan yang sama', ya.
'Halo' dan senyum standar itu telah mengekspos Anda sepenuhnya.
Penjualan? Atau apakah Anda akan meminta saya untuk melakukan tanya jawab?
Hehe...
Lin Jie mengejek dalam hati. Dia telah melihat terlalu banyak orang seperti itu.
Ketika orang-orang seperti itu datang mengetuk, selain membuang-buang waktu, mereka tidak akan memiliki niat untuk membeli atau meminjam buku.
Sambutan hangat dan kata-kata apa pun yang telah dia siapkan.
Dengan kata lain, orang di depannya bukanlah pelanggan.
Selain tidak menjadi pelanggan, dia bahkan mungkin mencoba membuat Lin Jie berbelanja.
Namun, gelar Guru Lin bukanlah reputasi yang tidak pantas.
Karena Anda berani mengetuk pintu saya, bahkan jika itu bukan penjualan tetapi pemasaran multi-level, saya akan tetap memperlakukan Anda sebagai pelanggan.
Ayo!
Lin Jie melipat tangannya dan menatap tajam.
Biar kutebak, kata-katamu selanjutnya adalah——
"Boleh saya bertanya,"
"Boleh saya bertanya..."
Caroline membeku dan menatap dengan mulut terbuka lebar ke arah pemilik toko buku yang mengucapkan kata-kata yang sama secara bersamaan.
Tinjauan ke masa depan?!
Dia melirik ekspresi pemilik toko buku yang tampaknya nakal.
Apakah ini... Peringatan langsung? Kepala Seksi Joseph, bukankah kamu bilang dia 'ramah'?!
Lin Jie mengungkapkan senyum percaya diri saat dia melihat sikap tenang wanita itu hancur dalam sekejap, penampilannya yang acuh tak acuh memberi tahu pihak lain bahwa 'Saya sudah melihat melalui pikiran anda.'
Pertama, tekan pihak lain dengan cara yang mengesankan dan segera hancurkan ritmenya. Ini akan mengacaukan pikirannya dan kata-katanya akan kehilangan semua efeknya.