Chereads / Tones, dances and memories / Chapter 2 - Si pemalu

Chapter 2 - Si pemalu

Happy reading💜💜

Di malem hari Suara piano yang sangat indah membuat Aleb menghampiri suara itu dan membuka sedikit pintu itu.

"Sangat indah Suaranya dan jarinya sangat lincah"Batin Aleb dan Aleb pun menari dengan di iringi suara piano.

"Ini sangat indah"Ujar Aleb yang terus menari dan suara piano pun berhenti.

"Ehh,Suaranya sudah selesai"Ujar Aleb dan seseorang pun hendak keluar.

Membuka Pintu lalu pergi dan Aleb hanya bersembunyi di sebelah ruangan.

"Dia sangat handal dalam piano"Ujar Aleb lalu pergi ke rumahnya.

Seorang Laki-laki yang membeli minuman lalu pergi ke rumahnya dan melihat Poto sang Ayahnya yang sudah meninggal.

"Ayah,apakah aku bisa?Ini sangat tidak adil"Ujarnya.

"Apakah ayah mendengarkan aku?"Ujarnya sambil menangis dan memeluk Poto Ayahnya.

"Aishh,Aku anak laki-laki tidak boleh menangis"Sambil menghapus air matanya lalu pergi untuk tidur.

Pagi pun tiba Perempuan itu pun menuju ke sekolah dan seorang laki-laki yang sedang menaiki sepedanya.

"Sampai juga lebih baik aku masuk sebelum bell berbunyi"Ujarnya lalu berlari untuk ke kelas.

"Permisi,Saya anak murid baru"Ujar Aleb mengetuk pintu kepala sekolah.

"Silahkan masuk Nak Aleb"Ujarnya.

"Yah pak kepala sekolah"Ujar Aleb lalu masuk.

"Pak Pristian ini murid baru di kelas ini dan tolong bawa dia ke kelasnya"Ujar kepala sekolah dan guru itu mengangguk.

"Mari ikut saya"Ujar Pak Pristian dan Aleb pun mengikutinya.

"Tunggu di depan pintu sampai saya memanggil"Ujarnya lalu Aleb hanya mengangguk dan mereka pun sampai di depan kelas.

"Baiklah ayo masuk"Ujarnya dan Aleb hanya mengikutinya.

"Diam semuanya anak-anak ada murid baru dan silahkan perkenalkan dirimu Nak"Ujarnya.

"Akhh,Hallo nama saya Aleb Valeed dari sekolah CravingDoU dan senang bertemu dengan kalian aku harap bisa berteman dengan kalian semua"Ujar Aleb sambil tersenyum.

"Wahh,Manis sekali senyumannya"Ujar Siswa lainnya dan Aleb pun duduk di bangku kosong sebelah dengan orang membuat Aleb berpikir.

"Bukannya dia Laki-laki piano itu dan aku satu kelas dengannya"Batin Aleb sambil melirik sekilas lalu Pokus belajar.

"Apakah dia mengenalku?"Batinnya yang penasaran dan pelajaran pun di mulai.

Satu jam pun berlalu dan bell pun berbunyi.

"Baiklah pelajaran sudah selesai dan istirahat lah"Ujar pak Pristian lalu pergi.

"Ehh Aleb mau ke kantin bareng?"Ujar seorang perempuan bersama temannya.

"Akhh Iya"Ujar Aleb lalu Aleb hendak mengajak laki-laki itu namun laki-laki itu pergi.

"Ehh,Kau mau ke kantin bareng?"Teriak Aleb dan laki-laki itu pergi begitu saja.

"Hemmm,Aleb lebih baik kau tidak mengajak dia"Ujarnya.

"Kenapa?"Ujar Aleb yang penasaran.

"Jangan ganggu dia soalnya ayahnya baru saja meninggal"Ujarnya dan Aleb terkejut.

"Pantas saja nada semalem sangat indah"Batin Aleb yang pergi menuju kantin.

Di kantin pun Aleb melihat Laki-laki itu bersama temannya dan Aleb bersama temanya duduk.

"Ohh yaa,Namaku Selly dan ini temanku Ruhyi dan Leby"Ujar Selly.

"Akhh iya,Aku akan mengingatkan nama kalian"Ujar Aleb sambil tertawa dan memikat seorang di kantin melihatnya.

"Hahahaha Aleb kau"ketawa Leby.

"Apa aku salah bicara?"Aleb pun berpikir dan baru tau apa yang dia katakan tadi.

"Hahahahaha,Maap Aku tidak berpikir panjang"Tertawa Aleb.

"Dia sangat Lucu"Ujar Murid lainnya.

"Ehh,itu kan laki-laki tadi"Batinnya melihat laki-laki itu.

"Ehh,Aleb apa kau memandangi Seth?"Ujar Selly yang penasaran.

"Ohh,Namanya Seth namanya aneh"Ujar Aleb.

"Wajarlah dia dari keluarga Justh yang ayahnya seorang piano dan ibunya seorang penari"Ujar Selly.

"Haa, Maksudnya Keyla Justh yang kau maksud?"Teriak di iringi dengan Kaget Aleb membuat semua murid melihatnya.

"Ehh,Jangan bicara dengan keras Aleb kau ini"Leby pun memukul lembut Tanganya.

"Emangnya ada apa?"Ujar Aleb yang penasaran.

"Ohh aku baru ingat jadi jangan katakan lagi"Ujar Aleb sambil melihat Seth yang sedang makan dan Seth pun pergi.

"Ya sudah aku pergi dulu yaa"Ujar Aleb lalu pergi menyusul Seth.

"Dimana dia"Guman Aleb yang mencari Seth.

"Ohh,Aku baru ingat pasti di Sana"Aleb pub menuju ruangan piano dan tepat Seth sedang memainkan piano.

"Wahh dia sangat handal seperti Ayahnya"Ujar Aleb sehingga membuat Seth kaget.

"Ada orang"Ujarnya lalu menghentikan piano itu lalu pergi begitu saja.

"Ehh,Tunggu Seth aku hanya ingin berteman"Ujarnya yang mengejar Seth namun Aleb sangat kelelahan.

"Aishh,Apa dia Cetah yang bisa lari cepat"Ujar Aleb yang kecapean.

"Aleb!!!!!"Teriak Ruhyi dan Aleb pun menghampiri mereka.

"Kamu kemana saja?"Ujar Ruhyi yang khawatir.

"Kenapa kalian khawatir"Ujar Aleb yang kecapean.

"Apa kau di kejar oleh hantu piano?"Ujar Selly yang merasa merinding.

"Hah,Hantu piano"Aleb hanya tertawa.

"Hahahahaha,Mana ada hantu piano"Aleb hanya tertawa dan mereka pun menarik tangan Aleb.

"Jangan ke sini,Di sini sangat angker"Ujar Leby yang ketakutan dan mereka pun pergi.

Di dalam kelas Aleb pun melihat Seth dan menghampirinya.

"Hayy,Namaku Aleb salam kenal Seth"Ujar Aleb dengan tersenyum dan murid melihatnya dengan aneh.

"Dia tidak bakal menjawabnya"Ujar Murid dan Aleb mendengarkan hal itu.

"Hmmm,Pak"Ujar Aleb tepat Pak Guru datang.

"Yah ada apa?"Ujarnya.

"Bolehkah Sekolompok dengannya"Ujar Aleb yang membuat murid aneh.

"Akhh iya silahkan,Yahh bapak lupa kalian buatlah kelompok dalam satu kelompok ada 5 orang"Ujarnya.

"Selly...Ruhyi...Leby sini"Ujar Aleb dan mereka pun menghampirinya.

"Kita satu kelompok jadi minta bantuannya"Ujar Aleb dan mereka bertiga mengangguk.

"Baiklah ayo"Ujar Selly.

"Baiklah anak-anak kalian membuat video tentang musik seterah musik apa yang intinya ada penari dan penyanyi"Ujarnya.

"Baik pak"Ujar semua murid.

"Baiklah silahkan selesai tugas dan Kamis penampilannya"Ujarnya dan pak guru itu pun pergi.

"Akhh Musik ini tidak baik"Gumam Aleb dan mereka bertiga mengerti.

"Kenapa kau menjadi kelompokku?"Ujar Seth yang dingin.

"Apa aku salah?"Ujar Aleb yang tersenyum.

"Yaa Kau sangat handal dalam piano"Ujar Aleb dan semua murid kaget.

"Hah,Dia main piano?"Ujar Selly yang kaget.

"Iya kenapa?"Aleb bingung dan Seth lari dengan pipi kemerahan.

"Huppp,Hahahahaha lucu sekali"Aleb hanya tertawa dan semua murid tertawa.

"Kenapa pipi dia merah"Aleb yang tertawa.

"Dia sangat pemalu dalam piano"Ujar Selly.

"Huh,Tapi semalem dia bermain piano dan itu sangat indah"Ujar Aleb yang tersenyum.

"Kau semalem mendengarkan di mana?"Ujar Leby.

"Di sekolah di gedung piano itu"Ujar Aleb.

"Apa kalian mengira hantu piano itu hantu tapi aku rasa itu Seth yang diam-diam bermain piano karena malu"Ujar Aleb dan semua murid merasa lega.

"Apa kalian takut hantu?"Aleb pun tertawa dan semua murid pun kesal.

"Aleb kau sangat Menyebalkan"Ujar murid.

"Kau tau Betapa menyeramkan itu hantu"Ujar murid lainnya dan Aleb hanya tertawa.

"Hahahaha,Maap Aku sudah terbiasa"Ujar Aleb dengan tersenyum.

"Hah"Semuanya terkejut.

Aleb punya Indra Keenam dan dia bisa melihat hantu.Ada hal yang membuat Aleb bisa melihat hantu itu adalah Orang tuanya sendiri.

BERSAMBUNG....