Perjalanan dari Kota mereka menuju kota tua memang memakan waktu cukup lama, dan karenanya Ibu dari Dafa dan Fadi sudah membuatkan kopi hitam dan ia masukkan ke dalam termos yang sudah di masukkan ke dalam kantong perbekalan mereka malam itu.
"Kenapa harus malam ini sih? Nggak besok saja?" tanya sang Ayah kepada Fadi yang kini tersenyum menanggapi pertanyaan sang Ayah dan kemudian menggelengkan kepalanya seraya berucap,
"Gak bisa Yah, undangannya lusa soalnya, jadi seenggaknya kita ada waktu untuk istirahat sebentar di sana, ya… sekalian jalan-jalan dan beli oleh-oleh!" ucap Fadi menjawab pertanyaan sang Ayah yang kini tertawa mendengarnya dan kemudian menganggukkan kepala seraya mengusap bahu dari Fadi yang kala itu tengah menggunakan sepatu hitam bertali kesukaan dirinya, meski sebenarnya itu sepatu milik sang kakak yang baru saja di beli satu minggu yang lalu, tapi sebagai adik ia selalu memegang teguh kata
'Barang milik sang kakak adalah miliknya juga' yang tentu saja membuatnya dengan percaya diri menggunakan sepatu itu tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada sang pemiliknya.
Di saat yang bersamaan, kini sang kakak datang membawa tas ranselnya dan menolehkan pandangan ke kanan dan ke kiri diantara rak sepatu itu untuk mencari sepatu hitam miliknya, merasa bahwa Dafa mencari sepatu itu, Fadi pun dengan iseng berucap,
"Aku keluarkan mobil ya kak!" ucap Fadi berjalan segera untuk masuk ke dalam mobil, dan ketika Dafa mendengar hal itu, dirinya kini menghembuskan napasnya dan tahu jika pasti lah Fadi yang menggunakan sepatu itu saat ini. Diliriknya Fadi yang kala itu mengeluarkan mobil dengan senyuman anehnya, yang membuat Dafa yakin seratus persen jika Fadi lah yang menggunakan itu,
"Woi! Gua baru beli kemaren minggu sepatunya, Fad!" protes Dafa kepada Fadi yang kini tertawa seraya mengeluarkan mobilnya di sana, dan hal itu membuat Ayah dari keduanya kini menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua di sana.
"Nanti kalau di sana, tolong jangan berantem ya! Jagain adekmu!" ucap Ayah dari Dafa yang kini membuat Dafa menolehkan pandangannya kepada sang Ayah yang kemudian berucap,
"Iya lah! Siapa lagi yang jagain Fadi kalau gak Dafa!" ucap Dafa kepada sang Ayah yang membuat Ayahnya mengangguk senang mendengar hal itu,
"Nih, bekel yang udah Ibu siapin bekalnya yah!" ucap sang Ibunda kepada Dafa yang kemudian Fadi pun berlari keluar dari mobilnya untuk memeluk dan mencium sang Ibunda dan merampas tas bekal itu untuk kemudian memeluk sang Ayah dan berlari lagi dengan cepat menghindari Dafa. Dan itu tentu membuat Dafa hanya bisa menggelengkan kepalanya menanggapi tingkah laku dari Fadi, untuk kemudian Dafa berpamit kepada kedua orang tuanya dan segera menyusul sang Adik yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam mobilnya.
"Daf, kita pergi lewat mana?" sebuah pertanyaan yang di lonbtarkan oleh Fadi pada saat itu, membuat Dafa yang kala itu memasukkan tas ranselnya ke kursi belakang pun langsung menolehkan pandangannya ke arah Fadi yang duduk tepat di sampingnya dan kemudian berucap,
"Lewat jalan Tol lah! Memang mau lewat mana?" tanya Dafa seraya memasang Safetybelt untuk kemudian mengklaksoni kedua orang tuanya untuk kemudian melajukan mobil pergi dari rumah mereka untuk memulai perjalanan.
"Yah … kali aja, mau lewat jalan yang lain!" jelas Fadi kepada Dafa yang kini menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu, dan kemudian membuat Fadi piun kini menoleh menatap Ransel dari sang kakak yang terlihat tidak begitu besar, seperti tas yang di bawa olehnya, yang tentu saja membuat Fadi kini merasa ada yang aneh dari sana.
"Kok lu bawa barangnya sedikit sih? Bawa kostumnya gak sih?! kan lu sendiri yang suruh bawa kostum!" ucap Fadi kepada Dafa yang kini membuatnya tertawa seraya berkata,
"Memangnya harus seniat itu kah dateng ke pesta kostum?" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Dafa pada saat itu, membuat Fadi mengerutkan dahinya dan kemudian segera meraih ransel yang dimiliki oleh snag kakak, dan kemudian membuat dirinya membuka isi dari ransel itu yang kala itu terdapat topeng Michael Myres dari film Halloween of series Slasher. Yang langsung membuat Fadi menoleh menatapnya dan kemudian berucap,
"Licik Lu! Gak bilang ke gue kalau topeng doang kaya gini juga boleh di pakai!" ucap Fadi kepada Dafa yang kini tertawa menanggapi ucapan dari sang Adik ynag kemudian membuatnya kini berkata,
"Memangnya apa yang lu bawa huh?!" tanya Dafa kepada Fadi yang kini menghembuskan napasnya dan kemudian berucap,
"Darth Vader!" jawab Fadi menyombongkan dirinya di sana, yang membuat Dafa kini berucap,
"Star wars?!" tanya Dafa, dan membuat Fadi menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu,
"Dih! Dari mana tuh kostumnya, nyolong ya?!" ucap Dafa kepada Fadi yang kini segera memprotes tuduhan sang kakak yang kini tertawa karenanya,
"Enak aja! Nabung lah! Lu aja yang gak tau!" ucap Fadi kepada Dafa yang kini tertawa menanggapi ucapan itu dan kemudian menganggukkan kepalanya, mereka banyak berbincang selama perjalanan dan kemudian membuat Dafa pun berucap,
"Eh … nanti di sana, kalau lu di suruh minum sesuatu, pokonya jangan ya! Inget!" ucap Dafa kepada Fadi yang kini mengerutkan dahinya mendnegar penjelasan sang kakak yang tiba-tiba di sana,
"Eh? Emangnya lu udah tahu minuman apa itu?" tanya Fadi kepada Dafa yang kini menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Fadi dan kemudian kembali berucap,
"Pokoknya jangan!" ucap Dafa dan hal itu membuat Fadi pun berkata,
"Iya, bawel! Pestanya aja belom!" jawab Fadi kepada Dafa yang kini tersenyum menanggapi ucapan dari sang Adik,
"Ngomong-ngomong kenapa meski di kota tua sih?" tanya Fadi kepada Dafa yang kini menaikkan kedua alisnya dan kemudian mengedikkan kedua bahunya seraya berucap,
"Gak tau ya! Mereka bilang sih ya lebih seru di sana dari pada di tempat lain!" ucap Dafa kepada Fadi yang kini menganggukkan kepalanya untuk kemudian menolehkan pandangannya ke arah jalanan yang kala itu dipenuhi oleh lampu-lampu jalan yang redup namun banyak, yang mampu menerangi jalan tol yang kala itu tidak begitu ramai. Yang kemudian membuat Fadi pun mulai mengantuk di dalam perjalanannya, namun karena merasa jika ia tidak boleh tertidur dan harus tetap menemani sang kakak, Fadi pun segera menggelengkan kepalanya untuk kemudian meraih ponselnya dan mulai Chattng bersama dengan teman-temannya yang berakhir dengan dirinya bermain bersama denganb teman-temannya di games online. Berbeda dengan Fadi, Dafa terlihat tidak mengantuk sama sekali, dan bahkan dirinya kini menyetelkan musik untuk setidaknya memecah keheningan di dalam mobil kala itu.
…