Semua orang mematung di tempat. Tidak ada yang bergerak sama sekali dari posisinya. Seakan waktu di sekitar mereka berhenti berputar.
Bruk!
Tubuh itu ambruk dengan darah yang sudah mengalir deras. Belati masih tertancap di perut, membuat rembesan darah semakin banyak saja.
"Rian!" Jerit Daffa langsung berlari memeluk tubuh adiknya yang sudah lemas.
Almira hanya mematung menatap Daffa yang terus menggoyangkan tubuh Rian. Wanita itu seakan masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di dihadapannya.
Rian, lelaki itu menghadang belati yang hampir tertancap di tubuh Almira. Rian menggunakan tubuhnya untuk menjadi tameng agar bisa melindungi Almira, wanita pengisi masa lalu sekaligus adik iparnya.
"Daffa bawa adikmu ke rumah sakit sekarang juga!" teriak Tuan Eldaz begitu sadar dari rasa terkejutnya.
"Baik, Dad."
Daffa langsung memangku tubuh adiknya dengan kepayahan. Tubuh Rian yang hampir sama besarnya dengan Daffa membuat laki-laki itu cukup kesulitan.