Rina yang sudah sampai di ruangan dokter, langsung dipersilahkan untuk duduk. Raut wajah tegang laki-laki itu tampak kentara bahkan sebelum dokter bersuara.
"Dokter, katanya dokter ingin berbicara dengan saya. Em, apa ini berhubungan dengan istri saya?" tanya Rian pada dokter Dewi yang ada di depannya.
"Benar, Tuan. Ini tentang istri Anda. Tapi sebelum itu, saya ingin menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibu Anda. Semoga ibu anda diberikan keberkahan dan kelapangan di alam sana," ucap dokter Dewi terdengar begitu tulus.
"Terimakasih, Dokter."
Dokter Dewi menganggukkan kepala. Perlahan, dokter Dewi mengeluarkan catatan kesehatan Livia dan membacanya.