"Tapi, Dad, bagaimana aku tidak boleh menemui Livia sedangkan aku harus memberikan dia uang jajan dan segala kebutuhannya. Lagipula, masih ada tiga hari lagi jatah aku sama Livia," ucap Rian menolak perkataan ayahnya.
"Tiga hari katamu, Rian? Ya ampun! Benar-benar enggak tahu malu! Satu hari saja kamu sudah membuat Livia terlunta-lunta di jalanan, apalagi kalau kamu bersama dia tiga hari lagi," celetuk Almira geleng-geleng kepala.
"Tapi, Al, aku itu suaminya. Aku harus …."
"Diamlah, Rian! Kamu memang suaminya tapi kamu tidak pernah melakukan hal yang mencerminkan sebagai suami yang bertanggung jawab. Hentikan omong kosong apa pun! Benar apa yang dikatakan oleh Almira jika satu hari saja kamu sudah melupakan Livia karena istri barumu itu, bagaimana kamu bisa menjamin tidak akan melakukan yang lebih gila lagi saat memiliki waktu lebih banyak untuk menyakiti Livia dan anaknya?" ketus Tuan Eldaz menatap anaknya penuh cibiran.