Chapter 158 - Nasib Sial

Anjani yang kesal karena Almira malah langsung menutup panggilannya, langsung menggerutu tidak jelas. Namun, bukan Anjani namanya jika dia mudah menyerah.

"Kamu pikir aku akan menyerah, Almira? Kamu salah! Jangan panggil aku Anjani jika tidak bisa membuat telingamu sakit hingga memaksa Daffa untuk menemui ku," gumam Anjani dengan seringai di bibirnya.

Wanita itu memilih mengirimkan pesan pada Daffa yang berisi permintaan bertemu dan tempat di mana dia akan menunggunya. Anjani yakin jika Daffa akan mendatanginya nanti.

"Huft, masalah Daffa sudah beres. Sekarang aku tinggal bersiap-siap menemui mantan kekasih yang masih sayang untuk dibuang itu," gumam Anjani segera bersiap-siap.

Kalau pun Daffa tidak datang, tak menjadi masalah juga. Anjani hanya ingin menenangkan diri karena hari ini Rian jadwal gilir dan sedang berada di apartemen Livia.

Ah, benar-benar menyebalkan! Resiko di madu memang kadang membuat hati kebakaran sendiri.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS