"Ya ampun Daffa, kamu ini lama sekali. Mommy sampai mikir kalau kamu enggak akan datang ker umah ini. Sudah sekarang cepat kamu mandi dan segera pakai pakaianmu. Tadi Mommy sudah menyimpan bajumu di kamar," cerocos Nyonya Diana begitu Daffa memasuki rumah.
"Iya, Mom," sahut Daffa lesu.
Laki-laki itu segera melangkahkan kakinya menuju kamar. Sungguh hatinya saat ini masih terpaut pada istrinya. Ketakutan terbesar Daffa adalah Almira yang memilih menyerah dan meninggalkannya. Itu benar-benar akan menjadi kekalah terbesar bagi seorang suami lemah seperti dirinya.
Begitu sampai di kamar, Daffa menatap nanar jas putih yang kini ada di atas kasurnya. Dulu, dia memakai jas seperti itu untuk menggantikan adiknya menikahi Almira. Tapi sekarang jas itu adalah miliknya sendiri dan untuk meresmikan hubungan yang sudah lama usai dengan cinta pertamanya.