Livia tersenyum sinis menatap ponselnya yang baru saja dimatikan. Jelas ini adalah kemenangan yang tidak bisa diragukan lagi.
Sekarang mungkin Livia memang hanya akan melayangkan ancaman-ancaman saja pada mertuanya tapi kalau sampai wanita tua itu tidak menuruti keinginannya, maka dia akan benar-benar menjalankan aksinya.
"Apa kondisi kamu sudah baikan, Livia?"
"Sudah lebih baik, Dad. Aku tidak tahu kenapa sekarang sering lemas. Maafkan aku yang merepotkan Daddy," ucap Livia penuh sesal.
"Tidak apa-apa. Yang kamu kandung itu adalah cucuku jadi aku tidak keberatan sama sekali. Lagipula Rian benar-benar keterlaluan! Bagaimana dia bisa meninggalkan kamu begitu saja di jalanan tanpa memberitahu dimana kantornya," gerutu Tuan Eldaz penuh kekesalan.