"Kau tahu tentang larangan menunjuk kuburan dengan jari telunjuk? Nah, itu sama pamalinya dengan yang kau lakukan baru saja, Yudh," lirih Arjuna, sengaja menyindir kawannya.
Nah, benar, 'kan? Arjuna memang paling pandai dalam mempengaruhi pikiran orang lain. Arjuna memang manipulatif sejak dulu.
"Sialan kau, Juna!! Kalau aku nunjuk kening kamu seperti ini pamali juga, nggak?" ucap Yudha sembari meletakkan jari telunjuknya ke kening Arjuna dan menekannya.
Yudha seharusnya meminjam dan memakai tsume punya Edo saja seperti yang dipakai Arjuna untuk menggertak Rafael waktu itu.
Hening.
Arjuna sama sekali tak merespons perlakuan kasar kawannya.
Yudha merasakan perasaan aneh. Udara dingin terasa menusuk hingga ke tulang. Bulu kuduknya meremang. Ia melihat sekeliling, penuh waspada.
Gelap gulita. Cahaya merah dari sisa pembakaran kayu tadi kini pun sudah menghilang.