Shin memasuki perpustakaan dengan langkah cool-nya. Dia melihat Siji meletakkan kepalanya di meja sambil melihat ke luar jendela. Shin duduk tepat di samping Siji. Ia juga membawa beberapa buku untuk dibaca nanti.
"Hey, aku tadi membawa gadismu ke UKS," ujar Shin membuyarkan lamunan Siji.
"Dia bukan gadis gua, bocil!" bantah Siji, malas.
"Kalau begitu dia akan kujadikan gadisku." Shin mengatakannya santai sembari membuka halaman awal buku berjudul 'Mempelajari Ilmu Sihir".
"Hey! Beraninya lu?" Tiba-tiba saja Siji mengerang mendengar penuturan Shin.
"Lagipula napa lu membawanya ke UKS, eum? Memang boleh yang bukan pelajar memakai UKS sini?" tambah Siji.
"Tentu saja boleh, 'kan yang bertugas menjaga ruang kesehatan adalah bibiku sendiri," jawab Shin, santai.
"Tapi tunggu! Lalu, apa peduli lu, bocah? Emang kita saling kenal gitu, heh? Kayaknya gua gak pernah liat muka lu dari bab 1 deh." Siji merancau.
"Aku anak barunya mamathor. Dan abis ini mau rebut posisi kamu Kak Siji."