Yuji masih memperhatikan keduanya. Meski dia tidak memiliki eksistensi saat ini, tapi Yuji masih menyimak cerita adiknya.
Reiji bercerita sambil memasang wajah dingin, tidak seperti biasanya.
Baru kali ini Reiji berkata serius, membuat bulu kuduk Siji meremang. Adiknya itu memang sangat pandai dalam hal bercerita horror. Kisah jelangkung waktu itu saja membuat mereka tidak tidur semalaman.
Meskipun Yuji pernah mendengar cerita itu, tapi jika adiknya dengan ekspresi serius yang mengatakannya, terdengar sangat menyeramkan bagi Yuji. Apalagi si Reiji itu pakar film horror.
Siji menggamit lengan adiknya dengan erat. Jika seperti ini terlihat seperti Reiji yang menjadi abangnya bukannya Siji. Meski tidak memiliki eksistensi, tapi Yuji ikut bergabung dengan mereka. Yuji memilih posisi duduk di pangkuan Siji yang saat ini bersila.
Reiji melanjutkan ceritanya.
"Legenda ikan di batu sangat tersebar luas, dan bisa ditemukan di mana-mana, Siji. Jadi, sepertinya tidak dibuat-buat, Siji."