Yuji masih memperhatikan interaksi kedua saudara kembarnya. Yuji juga tidak tahu kekuatan semacam apa yang digunakan oleh kucing putih tadi.
"Tidak ada lubang untuk keluar ataupun masuk di tempat ini, Siji!"
Ketika Reiji mengatakan ini, tiba-tiba Siji merasa terhenyak. Siji tidak menangkap maksud adiknya sesaat yang lalu, tapi sekarang Siji langsung mengerti kenapa adiknya membawa Siji berkeliling.
Siji kembali melihat sekeliling gua dan langsung berkeringat dingin. Benar saja, tidak satu pun dari kedua gua itu yang sangat besar. Dan Siji tidak melihat ada jalan keluar saat dia melihatnya barusan.
"Ah, males ah ngomong sama kalian! Kalian silahkan menebak-nebak saja sendiri!" gerutu Yuji yang sudah lelah bercampur kesal. Namun, di situasi seperti ini pun Yuji masih dapat merasakan pemikiran Siji. Yuji kembali melihat ingatan saudaranya itu.