Pemuda itu mendadak menggigil setelah suara pedang berdesing di belakang lehernya, dia tidak sanggup untuk menoleh. Sudah begitu jelas kalau Arzlan sekarang sudah bersiap untuk membunuh dirinya.
"Aku cukup heran dengan dirimu, apa yang membuat dirimu ingin mengikuti diriku seperti ini?" tanya Arzlan dengan nada dingin.
"Aku hanya ingin tahu apakah kau ini merupakan orang bodoh yang mencari alam peri atau tidak, dan ternyata kau ini memang adalah orang!"
Dia dengan berani membalikkan tubuhnya sembari melemparkan debu untuk menghalangi pandangan Arzlan.
Arzlan terlihat masih tetap berdiri, dia tidak memahami apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemuda itu.
"Apa yang kau inginkan?" tanya dingin Arzlan.
Dia menjadi tegang dengan sikap tegap Arzlan yang tidak terpengaruh akibat debu yang dicampurnya serbuk untuk memedihkan mata.
