"A-Ayah!"
Arzlan sedikit terkejut dengan pernyataan itu. "Begitu rupanya, orang ini merupakan ayah dari gadis ini!"
Seorang pria bernama Patranza sudah berdiri, matanya melirik tajam ke arah Arzlan. "Apa yang kau lakukan Jeslyn, kenapa kau kabur?"
Jeslyn bersembunyi dari balik punggung Arzlan, dia tidak berani untuk menjawab pertanyaan ayahnya itu.
"Jawab aku!" teriak Patranza, mulai meruncing alis matanya. "Apakah karena laki-laki ini kau berani kabur?"
"HUH!" Jeslyn menjulurkan kepalanya. "Tidak, bukan karena dia aku kabur!"
"Lalu apa yang membuat dirimu bertindak sejauh ini?"
"Aku tidak ingin dikekang, aku ingin mendapatkan kebebasan, aku tidak ingin mengikuti apa yang dikatakan oleh ayah!" Jeslyn mengerahkan seluruh tenaga yang ada untuk melontarkan ucapan tersebut.
Patranza terkejut mendengar hal tersebut. "Apakah kau tahu resiko dari tindakan ini?"
"Tentu aku tahu, namun… apakah dengan mengorbankan kebebasanku semuanya akan baik-baik saja?"