Damian melihat Mama, papa dan yang lainnya sudah selesai menyusun keperluan mereaka, kami tinggal menunggu jemputan dari om Joe.
Damian memperhatikan setiap wajah yang telah menjadi keluargaku selama ini, raut wajah papa yang selalu terkesan dingin, wajah mama yang begitu ia rindukan, selama ini skrg ada dihadapannya.
Damian sungguh merasa sedih karena wanita di hadapannya ini tak lagi mengenal dirinya. Ada jarak di antara mereka, sekalipun sukanya selalu baik.
"Ma, Pa," sahutku menghampiri kerumunan keluarga ku yang terlihat sempurna
Mereka menoleh dan tidak lupa dengan senyuman lembut mereka. Ya, mama dan papa masih menyayangiku seperti biasa, terima kasih Tuhan.
Damian memang sengaja memanggil mama dan bukan Tante, karena dia ingin Farah mengerti akan posisi dan statusnya.
Adrian langsung saja menuntun Damian saat om Joe datang, mereka segera bergegas masuk kedalam mobil yang telah di siapkan untuk kami.