Saat ini Adrian tengah menatap hampa keluar jendela dimana dirinya kini tengah berdiri memandang kearah luar dari dalam ruangan kantornya.
Tatapan matanya kosong, entah dia sedang memikirkan apa saat ini.
Adrian langsung berjalan menuju meja kerjanya, mengetuk-ngetuk meja itu menggunakan pulpen saat ini perasaannya sedang tidak menentu.
Adrian begitu merindukan sesosok parah Iya tak tahu lagi harus bagaimana meyakinkan wanita itu perasaan yang teramat Sedih saat para tidak mengingatnya seorang suami sebegitu bencikah wanita itu kepadanya.
Seperti itu Flora datang ke kantornya bersama dengan Raka, entah dengan niatan apa ia datang ke kantor.
Tok ... tok ... tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Adrian, datanglah sekretarisnya dengan rasa takut dan gugup, pasalnya adriel sudah mengatakan untuk tidak ingin diganggu oleh siapapun.