"Good morning, Papa," bisik Damian dengan mata yang masih terpejam. Bocah itu kini memindahkan kepalanya pada lengan atas Adrian sebagai bantal sembari melingkarkan lengan kecilnya pada leher papanya.
Ulah anak ini mau nggak mau pun menerbitkan seulas senyum di bibir Adrian. Anak yang cerdas, persis seperti ...
Ucapan di dalam batinnya tertahan, Adrian tidak mampu melanjutkannya dan juga tidak bisa melanjutkannya takut jika Damian mengingat Ibunya.
"Ayo, bangun, Damian. Ini udah jam 7 pagi, Sayang. Kamu harus bangun kalau tidak mau terlambat," jelasnya seraya menepuk kecil bokong Damian sebanyak beberapa kali hingga anak itu terusik dari tidurnya.
Damian mengerang tidak suka dengan ulah papanya, anak lelaki itu dengan sangat terpaksa membuka matanya kemudian menatap tepat di mata Adrian sambil bergumam, "Oke. Lima belas menit lagi, Papa."