Paginya, seperti biasa, Farah mempersiapkan makan pagi sebelum berangkat ke toko. Hari ini dia akan pergi sebelum suaminya turun untuk sarapan.
"Non, harus pergi pagi-pagi seperti ini, apa Non nggak capek?" Bibi tahu bagaimana kehidupan rumah tangga majikannya, mereka begitu baik, semua karyawan selalu bersimpati pada mereka.
"aku harus berangkat karena Amel belum bisa di tinggal sendiri Bi." senyumnya terlihat tulus.
Dalam perjalanannya ke toko, Farah mengingat kembali bagaimana awalnya ia dan Adrian menikah.
Tidak ada rencana apapun yang dimiliki oleh Farah dengan pernikahan yang dilakukannya sekarang. Melanjutkan ataukah mengakhirinya. Baik dirinya dan Adrian sama-sama saking membenci dan tidak ada yang mengalah satu sama lain. Meskipun perempuan itu tak pernah sekalipun membuat masalah sebelumnya seandainya Adrian tak melakukan lebih dulu. Seperti yang sudah Farah katakan sebelumnya, dia tak mau diinjak-injak dengan hanya menerima apa yang dilakukan oleh Adrian kepadanya.