Pagi telah menyingsing, Farah yang biasanya akan terbangun segar kali ini dia bangun dengan rasa ngilu di sekujur tubuhnya, pinggangnya pun terasa sangat pegal, dia membuka matanya dan melihat Adrian memeluknya sembari tidur dengan nyaman.
"Aku heran apakah dia ini monster? Kenapa dia kuat sekali, banyak mau nya lagi, jika aku punya kesempatan atau sihir aku sudah mengutuk mu dan menjadikan mu .... " Belum sempat hinaan demi hinaan dilontarkan oleh Farah, Adrian tiba-tiba membuka matanya.
Farah yang terkejut langsung menutup matanya, dan sesaat kemudian meregangkan tubuhnya, "Aduh, sepertinya aku baru bermimpi, kau sudah bangun?" dengan senyuman gugup dan penuh kepalsuan penyelamatan diri, Farah tersenyum dihadapan Adrian.
"Sayang, apakah kau selalu mengatai aku seperti itu? mulutmu pedas sekali, jika orang lain mungkin aku sudah memotong lidahnya, kalau kau, menurutmu hukuman apa yang cocok untuk mulut pedas mu? Hmm?" ucapan pagi hari yang sungguh mengerikan.