Pagi harinya Adrian bangun, kepalanya terasa teramat sakit, memijit pelipisnya pelan, untuk menghalau sedikit rasa sakitnya.
Saat Adrian membuka matanya, ia melihat istrinya sedang bersandar di dinding, berdiri sambil menyilangkan tangannya di atas dada, lalu menatapnya dengan tajam.
.
Adrian hanya bisa tersenyum, ia tahu istrinya saat ini sedang marah padanya, Farah lalu berjalan mendekati suaminya.
"Bagaimana apa masih sakit?" tanya Farah saat sudah berada di dekat Adrian.
Adrian mengira Farah akan marah padanya, namun di luar dugaan, wanita itu malah memijit kepala suaminya.
Adrian menikmati setiap pijatan yang di berikan oleh istrinya tersebut, ia kemudian memeluk istrinya.
"Maaf, aku khilaf, karena sudah lama tak minum jadi aku ...-
Ucapan Adrian menggantung, ia mendongakkan kepalanya melihat Farah, dilihat ekspresi istrinya itu.
