Jingga menyambut mereka pada pertemuan tanpa terundang. Zhi Yang menengadah, hingga menunduk. Namun, tak sempat dia berhenti pada satu titik pertemuan saja. Maka, tangan-tangannya dipenuhi dengan rasa gatal tak tertahankan.
Genggaman tanggung jawab bermula dari kejutan. Terlampiaskan dengan tenaga yang menggunggahnya menjadi sosok tangguh. Zhi Yang mulai menguatkan niat serta kekuatan, ketika melihat pertambahan pasien yang terus berdatangan.
Menuju kegelapan malam tak selalu menjadi penghalang. Kini, pemeriksaan pun dilakukan olehnya.
"Tuan, apa keluhanmu?" tanya Zhi Yang kepada salah satu pria yang baru saja hadir.
Pria itu menghadap wajah Zhi Yang dengan tersenyum. "Aku hanya merasa pusing, tetapi tubuhku sering panas dingin," jawabnya dengan seraya senyumannya.
"Baiklah, biar kuperiksa kalian satu per satu," putus Zhi Yang.
Dari beberapa denyut nadi, ukupuntur yang menusuk, hingga pada pesan yang dilontarkan kepada mereka.