Di hadapannya, dia menyelingar lurus ke depan penglihatan. Sosok pria yang telah membuka pintu itu ialah sosok An Zan. Zhi Yang tidak membuyarkan lamunannya, sedangkan An Zan pun bertindak sama.
"Nona, maafkan aku."
An Zan merunduk, kepalanya jatuh karena patuh namun berbalik arah. "Aku akan memanggil Zhao Yang." Memosisikan tubuhnya miring agar tidak menyinggung Zhi Yang.
Zhi Yang malah terpaku diam, manakala pria di depan telah berlalu dari hadapannya. Kakinya mulai berani untuk melangkah satu jalan, sehingga merasa lebih nyaman setelah dia memasuki halaman.
Tapi rautnya hanya bisa mematung tanpa suara. Tak lama dia termenung sambil memeluk kedua tangan, apalagi seluruh bajunya sangat kotor. Zhao Yang datang menghampiri saking cemasnya.
"Zhi Yang, ada apa? Kenapa kau terlihat kacau sekali?"
Zhao Yang bahkan mengelilingi tubuh Zhi Yang, lalu tangannya meraba dua lengan kekasihnya. Kepalanya lurus menatap curiga dari kedatangan Zhi Yang ke rumahnya.