Mereka masih berada di dalam dapur yang tidak terlalu luas itu. Zhao Yang kini hanya berdiam diri dengan sejuta pertanyaan di dalam benak. Jing Mi merunduk patuh karena tidak akan celopar lagi.
Keduanya hanya menunjukkan sisi kediaman menjemput tengah malam yang gelap. Suara itu memberikan sentuhan yang semakin dingin. Sehingga, ada kalanya datang kesunyian yang menusuk jari jemari panjang.
Zhao Yang mengetuk-ngetuk sisi ujung jemarinya ke atas meja. Seakan berpikir keras dari ucapan yang sudah ia lontarkan.
"Ayahku pasti merencanakan sesuatu kepada Zhi Yang," ungkap Zhao Yang tiba-tiba bersuara.
Jing Mi terlonjat karena suara kejut dari tuannya sendiri. Jemari tuannya mengayun pelan dengan raut yang penuh dengan misteri. Kepalanya mendekati sosok Jing Mi, mulai menyipitkan mata begitu panjang dan lancip.
"Mungkin, dia—"
Gubrak!