Sekali lagi aku tercenung. Memandang ke luar
jendela. Derasnya hujan malam ini seolah
mewakili perasaanku. Hatiku menangis merasakan
kerinduan yang begitu pahit pada adikku,
kekasihku. Dan kabar tentangnya mengiris pelan
sisa harapan yang kupunya.
"Gak tau, Yo."
Aku bisa merasakan hatiku sakit. Aku bimbang.
Aku marah pada diriku sendiri. Ingin mencela
kebodohanku yang tanpa perhitungan mengambil
keputusan paling menyakitkan dan berdampak
besar bagi Reina.
Maafkan aku, Rei. Hukum aku jika kau mau. Asal
kau kembali seperti dulu. Menjadi Reina yang
Selalu tersenyum untukku. Tunjukkan pada dunia
412
"Mari ke meja tadi, kita harus membahas penyakit
yang kau derita" jelas dokter.
"Pe...penyakit?" Tanya celin.
"Duduk lah dulu" tenang dokter.
"Jelaskan dokter penyakit apa yang aku derita!!!
Cepat katakan!!"bentak celin.
"Sabar celin sabar, duduklah dulu" tenang dokter
lagi
Celin mengikuti perintah dokter.
Setelah celin duduk dokter memulai buka mulut.