7
…
Karena tak enak dengan ibu kontrakan juga
sekalian pamit, gue pun mengunjungi rumahnya.
"Untuk barang Lora yang lain, mungkin baru bisa
diangkut besok ya, Bu. Nggak apa-apa, kan?"
"Tentu nggak apa-apa. Kamu ini kayak sama siapa
aja sih!"
Ya, beruntungnya dari dulu, ibu kontrakan gue ini
Super duper baik!
"Makasih ya Bu, kalo gitu aku pamit dulu," ucap
gue seraya menyalami tangannya. Sementara
beliau malah menarik gue ke pelukannya.
"Yang betah ya. Jangan lupa sama lbu lho. Ibu
bakal seneng banget kalau kamu berkunjung ke
sini"
Gue hanya mengangguk menanggapi, sebelum
kembali berpamitan.
Setelah gue masuk mobil, ibu kontrakan masih
berada di luar rumahnya. Beliau tampak seperti
seorang ibu yang nyata, yang tengah menatap
kepergian anaknya.
Gue mengembus napas pelan saat ingatan gue
tiba-tiba terlempar pada sosok ibu. Jadi, akankah
gue merasakan kasih sayang ibu yang sebenarnya?
Apa setelah gue pindah ke rumah papa, gue akan
mendapatkannya?
*