Chapter 269 - Bab 269

307

...

Malam ini aku tak bisa tidur. Kuputuskan untuk

menghirup udara segar di taman belakang. Tapi

saat menutup pintu kamar, mataku menangkap

pintu kokoh di samping kamarku. Pintu kamar

Reina.

Entah dorongan apa yang membuatku mengetuk

pintu kamar Reina saat ini.

"Rei," panggilku seraya mengetuk pintu kamarnya

ragu. Takut mengganggu istirahatnya.

"Kak Vanno?" tanyanya kaget saat melihatku

berdiri di depan pintu. "Kenapa, Kak?"

"Nggak, Rei. Cuma gak bisa tidur aja. Aku ganggu,

ya?"

"Nggak, Kak. Aku baru kelar ngerjain PR,"

jawabnya tetap dengan senyum yang baru aku

sadari manis sekali.

Aku melihat kamar Reina, yang selama ini tak

pernah aku tengok sama sekali, melewati

bahunya. "Udah mau tidur, ya?"

"Belom ngantuk, Kak," jawabnya. "Mau masuk?"

Reina membuka pintu kamarnya lebar-lebar. Aku

mengangguk dan melangkah mengikuti pemilik

kamar yang kumasuki. Kamar Reina didominasi

warna biru muda. Sangat tenang rasanya berada di

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS